Laman

Sabtu, 31 Desember 2016

Kabut Tebal

Saat langkahku terasa berat, disitulah aku merasa keraguan menyesaki relung hatiku. Kalau begitu, mana bisa aku melangkah mantap. Pikiranku terpusat pada satu titik yang terletak di pinggir jurang, yang mana ayunan kakiku hanya bisa dibawa maju. Itu artinya, aku harus terjun bila ingin berpindah tempat.
Bimbang. Aku juga tidak tahu ada apa di dasar jurang. Bagaimana pula nasibku nanti? Akankah remuk bila sampai dibawah sana? Atau malah ternyata ada lubang ajaib di dasar jurang yang bisa membawaku ke negeri dongeng?
Semuanya terasa awam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar